Salah satu aspek krusial dalam perencanaan keuangan adalah memiliki dana darurat, yaitu memiliki sejumlah uang yang disisihkan untuk mengatasi kejadian yang tidak terduga. Hal ini penting bagi GEN-Z karena bisa saja mereka kehilangan pekerjaan, membutuhkan biaya medis atau dana mendesak. Dengan memiliki dana cadangan, kamu bisa terhindar dari utang yang tidak perlu dan menjaga stabilitas keuangan.
Menyisihkan dana untuk keadaan darurat mungkin terdengar menantang, terutama bagi mereka yang baru memulai karier. Namun, dengan menerapkan langkah yang tepat dan disiplin kamu bisa menyimpan sejumlah uang. Berikut panduang bagi GEN-Z yang ingin menyimpan uang untuk masa depan yang lebih aman.
Cara Menyiapkan Dana Darurat

Menyiapkan dana darurat adalah langka penting untuk menghadapi situasi tak terduga tanpa mengganggu keuangan utama. Penyisihan dana bisa dilakukan secara bertahan dengan menyisihkan 10% dari penghasilan bulanan. Pastikan dana ini disimpan di rekening yang tidak tercampur dengan keuangan utama agar tidak terpakai. Dengan perencanaan yang tepat dan diimbangi dengan konsiten, maka dana cadangan ini bisa menjadi penyelamat saat keadaan sulit
1. Tentukan Jumlah Dana yang Dibutuhkan
Tidak ada angka pasti untuk menentukan jumlah dana darurat, tetapi ada pendoman umum yang bisa diikuti. Jika kamu masih lajang dan tidak memiliki banyak tanggunan, dana sebesar 3x pengeluaran bulanan dinilai sudah cukup. Tetapi, jika kamu memiliki keluarga dengan seorang anak sekaligus punya cicilan, maka jumlahnya bisa enam hingga dua belas bulan pengeluaran.
Faktor lain seperti jenis pekerjaan, kondisi kesehatan, dan sumber pendapatan tambahan juga perlu dipertimbangkan. Dengan mempertimbangkan semua aspek ini, kamu bisa menentukan jumlah dana yang sesuai dengan kondisi finansialmu.
2. Mulai dari Jumlah Kecil

Kamu bisa menetapkan target yang lebih kecil misalnya Rp1.000.000 atau Rp2.000.000 dan terus meningkan seiring berjalanannya waktu. Jadikan kebiasaan ini menjadi rutinitas dengan menyisihkan sebagian pendapatan bulanan secara konsisten. Dengan melakukan pendekatan ini, maka lama-kelamaan dana yang terkumpul akan semakin besar tanpa memberatkanmu.
3. Memilih Tempat Penyimpanan
Simpan dana darurat di tempat yang mudah diakses namun memberikan keuntungan. Kamu bisa memilih rekening tabungan yang memeiliki bunga tinggi atau desposito yang memungkinkan dana berkembang. Selain itu, kamu bisa mempertimbangkan instrumen investasi lain yang mudah dicairkan saat dibutuhkan. Pastikan dana tersebut tidak terikat dalam investasi yang beresiko tinggi dan sulit dicairkan.
4. Pantau Dana Darurat Secara Berkala

Lakukan evaluasi rutin terhadap dana yang telah terkumpul. Pastikan apakah jumlah yang ada masih sesuai dengan kebutuhan saar ini. Jika terjadi perubuahan dalam hidup secara siginifikan, seperti peningkatan biaya hidup atau kehilangan pekerjaan. Kamu bisa menariknya kapan saja sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidupmu.
Tips Tambahan
- Automatisasi Tabungan: Gunakan fitur otomatis atau autodebet pada rekening bank untuk secara rutin mentransfer sejumlah uang ke tabungan darurat setiap bulan.
- Hindari Pengeluaran yang Tidak Perlu: Dana darurat sebaiknya hanya digunakan untuk kondisi darurat. Usahakan untuk tidak tergoda menggunakan dana ini untuk kebutuhan yang tidak urgent
- Cari Sumber Penghasilan Lain: Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan sampingan atau freelance guna mempercepat tercapainya tujuan pengumpulan dana.
Baca juga : Gaya Hidup GEN-Z dengan Budget Terbatas
Menyiapkan dana darurat adalah langkah penting bagi GEN-Z untuk mencapai stabilitas finansial sekaligus menghadapi situasi tak terduga. Dengan menyisihkan sebagian uang dan menabung secara rutin maka kamu bisa memastikan keamanan finansial untuk masa depan, Mulailah sekarang juga dan bisa menyimpan sebagian uang secara rutin dan konsisten!