Pengertian Deposito Berjangka Beserta Risiko dan Keuntungannya

Deposito berjangka dianggap lenih menguntungkan daripada tabungan biasa karena memiliki bunga tetap selama periode tertentu. Dana yang kamu titipkan hanya bisa dicairkan setelah jatuh tempo, dan bank akan membayar bunga di akhir masa tenor.

Penting untuk memahami mekanisme kerja dan berbagai risiko sebelum membuka deposito ini. Misalnya apakah perhitungan bunga sesuai dengan kenaikan suku bunga acuan dan bolehkan mencairkan dana sebelum jatuh tempo. Dengan informasi ini maka kamu bisa menentukan jangka waktu dan nominal setoran yang sesuai dengan kebutuhan finansial.

Apa Itu Deposito Berjangka?

deposito berjangka

Deposito berjangka menawarkan suku bunga lebih tinggi ketimbang tabungan biasa dengan syarat dana disimpan untuk periode tertentu, mulai dari 1 hingga 24 bulan. Sesuai kebijakan bank, jika dana dicairkan sebelum jatuh tempo maka akan dikenai pinalti.

Setelah tenor berakhir, pokok dan bunga dapat dicairkan sekaligus, atau pokoknya dapat diperpanjang secara otomatis jika (ARO) sudah diatur sebelumnya. Selain itu, risiko ini harus kamu pertimbangkan sebelum memilih instrumen investasi ini :

  1. Bunga deposito yang tetap seringkali lebih rendah dari laju inflasi, sehingga daya beli uang bisa menurun seiring waktu.
  2. Dana tidak bisa dicairkan sebelum tenor berakhir, sehingga kurang fleksibel untuk kebutuhan mendesak.
  3. Jika bank penerbit mengalami masalah, kamu berisiko kehilangan pokok atau bunga, meski LPS menjamin hingga batas tertentu.

Keuntungan Deposito Berjangka

1. Tingkat Bunga Lebih Tinggi
deposito berjangka

Penghasilan yang kamu dapatkan dari deposito berjangka lebih stabil karena memberkan bunga lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan biasa. Karena suku bunga ditetapkan sejak awal, perubahan pasar tak akan mengubah imbal hasilmu. Jarena hal inilah beberapa banyak orang memilih deposito untuk investasi yang stabil.

2. Jaminan Dana oleh LPS

Setoran deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan hingga batas tertentu, sehingga modal pokok kamu nyaris bebas risiko hilang. Dengan proteksi ini, kamu bisa tenang saat mengetahui pokok dan bunga akan kembali utuh saat tenor selesai. Jika kamu investor yang mencari keamanan maksimal, maka bisa mempertimbangkan deposito ini.

3. Sumber Pendapatan Pasif

Bunga deposito berjangka dibayarkan secara berkala, entah itu bulanan, setiap tiga bulan, atau sekaligus saat jatuh tempo, jadi kamu tidak perlu terus memantau pasar. Cukup tempatkan dana di awal, lalu nikmati aliran pendapatan pasif tanpa pengelolaan aktif. Cara ini efektif untuk menambah kas rutin tanpa harus mengikuti pergerakan pasar tiap hari .

4. Pilihan Jangka Waktu yang Fleksibel

Bank umumnya menyediakan tenor mulai 1 bulan hingga 24 bulan (atau lebih), sehingga kamu bisa menyesuaikan masa simpanan sesuai rencana keuangan, entah itu liburan atau biaya sekolah. Dengan mengetahui tanggal pencairan pokok dan bunga, perencanaan dana jadi lebih terukur. Beberapa bank bahkan menawarkan opsi perpanjangan otomatis untuk mempermudah kelangsungan investasi .

5. Meningkatkan Kebiasaan Menabung
deposito berjangka

Karena dana tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo tanpa denda, deposito berjangka mendorong kamu untuk menahan diri dari pengeluaran impulsif. Aturan ini membantu memfokuskan tujuan menabung jangka menengah hingga panjang, sehingga kebiasaan menyimpan uang menjadi lebih baik.

Dengan bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa, deposito berjangka bisa dipertimbangkan sebagai instrumen investasi berisiko rendah. Pilihlah periode dan nilai setoran yang cocok dengan strategi keuanganmu, sehingga dana pun tetap terlindungi sekaligus tumbuh pesat sesuai target.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *