Buat kamu yang sudah bekerja dan rutin menerima gaji, tidak ada salahnya mengalokasikan sebagian kecil uangmu untuk investasi. Ini langkah cerdas supaya masa depan lebih terarah dan kamu tidak mudah boros. Tapi, ingat pilihlah produk keuangan yang sesuai dengan kondisi finansial dan tujuanmu.
Ada banyak produk yang bisa kamu coba, seperti tabungan berjangka, deposito, hingga reksadana. Tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk investasi, karena kamu bisa memulainya dengan jumlah yang kecil. Selain itu, kamu bisa memanfaatkan aplikasi investasi seperti Bibit dan Ajaib untuk mulai berinvestasi.
7 Rekomendasi Produk Keuangan

Ada anggapan kalau investasi itu sulit dimengerti dan hanya cocok bagi mereka yang punya uang banyak. Padahal, tujuan dari investasi bukan untuk mengumpulkan uang, melainkan membiarkan uang tersebut bekerja dan bertumbuh seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, kamu bisa mencoba salah satu produk keuangan ini yang ramah bagi pemula :
1. Tabungan Berjangka
Ini merupakan produk keuangan yang paling sederhana, bedanya dengan tabungan biasa adalah uangmu tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo. Sehingga, hal ini membantumu lebih disiplin dalam menabung dan biasanya bunga yang ditawarkan lebih tinggi dari tabungan biasa.
2. Deposito Berjangka
Secara konsep, deposito serupa dengan tabungan berjangka, namun menawarkan ketentuan dan bunga yang lebih tinggi. Produk ini telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sehingga kamu bisa bisa menempatkan sejumlah uang dalam periode waktu tertentu, sebelum bisa menariknya.
3. Reksadana
Dengan reksadana, uangmu akan dikumpulkan bersama investor lain kemudian akan dikelola oleh manajer investasi. Kamu bisa menyesuaikan pilihan reksadana dengan tujuan keuanganmu, sekaligus mempertimbangkan profil risiko.
- Reksadana Pasar Uang : Produk keuangan ini cocok untuk investasi jangka pendek karena resikonya rendah dan bisa dicairkan kapan saja, sehingga cocok untuk pemula.
- Reksadana Pendapatan Tetap : Reksadana ini lebih fokus pada surat utang atau obligasi karena risikonya sedang dengan potensi imbal hasil yang stabil.
- Reksadana Saham : Sebagian dana akan diinvestasikan pada saham yang memiliki risiko tinggi tapi potensi keuntungannya besar untuk jangka panjang.
- Reksadana Campuran : Buat kamu yang ingin menyeimbangkan antara risiko dan keuntungan, maka bisa memilih jenis reksadana ini. Gabungan antara saham, obligasi, dan instrumen pasar uang membuat risikonya lebih terkontrol dan sesuai untuk strategi diversifikasi.
4. Emas
Banyak orang memilih emas sebagai investasi sejak dulu, karena selain stabil, aset ini juga dipercaya tahan terhadap inflasi. Bahkan, kamu bisa investasi emas lewat platform digital karena banyak aplikasi investasi menyediakan tabungan emas digital. Kamu bisa mulai dari nilai terkecil, seperti emas yang beratnya 0,01 gram atau 0,05 gram.
5. Obligasi
Sebagai salah satu produk keuangan, obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah, perusahaan, atau lembaga tertentu untuk mendapatkan pendanaan. Sebenarnya, saat membeli obligasi kamu bertindak sebagai pemberi pinjaman kepada penerbitnya. Sebagai gantinya, akan menerima bunga atau keuntungan lain sesuai kesepakatan dalam jangka waktu tertentu. Nah, berikut ini beberapa jenis obligasi yang sering ditemui.
- Obligasi Pemerintah : Merupakan surat utang yang dikeluarkan negara, misalnya SUN (Surat Utang Negara) dan Sukuk Ritel, dengan tingkat risiko kecil sebab ada jaminan dari pemerintah.
- Obligasi Korporasi : Surat utang yang dibuat oleh perusahaan, baik BUMN maupun swasta, guna mendukung operasional perusahaan dan proyek pengembangan usaha.
- Obligasi Syariah (Sukuk) : Menggunakan prinsip syariah, di mana investor memiliki kepemilikan atas aset/proyek, bukan bunga.
- Obligasi Daerah (Municipal Bond) : Diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek publik seperti infrastruktur.
6. Saham

Meskipun menghasilkan keuntungan yang besar tapi produk keuangan ini memiliki risiko yang tinggi. Bagi yang baru mulai, penting untuk memahami dulu cara kerja saham dan meneliti perusahaan yang akan kamu pilih sebelum berinvestasi. Agar lebih aman, pilih perusahan yang sudah mapan dan stabil untuk mengurangi risiko atau kamu bisa mulai dengan modal kecil melalui aplikasi investasi.
7. Barang Koleksi
Tahukah kamu kalau barang koleksi ternyata bukan hanya hobi saja, lho! Mulai dari barang antik, karya seni hingga koleksi langka bisa dijadikan sebagai aset investasi bernilai tinggi di masa depan. Nilai dari barang-barang ini akan meningkat seiring waktu, apalagi kalau jumlah terbatas dan banyak dicari orang.

Namun, kamu memerlukan pemahaman khusus karena tidak semua barang bisa naik harganya dengan cepat. Tapi justru di situlah letak keseruannya karena kamu bisa investasi sekaligus menikmati hobi. Hal ini bisa menjadi alternatif investasi, terutama buat kamu yang memiliki minat besar pada dunia koleksi.
Bagaimana Memilih Produk Keuangan yang Tepat?
1. Tentukan Tujuan Finansial
Investasi tanpa tujuan seperti berjalan tanpa arah, kamu harus menentukan tujuan dari investasi lebih dulu. Apakah untuk membeli rumah, dana pensiun atau sekadar tabungan saja. Kalau tujuannya sudah jelas, maka kamu bisa memilih produk investasi lebih mudah.
3. Pahami Produk Keuangan
Jangan asal ikutan tren! Luangkan waktu untuk mempelajari produk investasi yang kamu pilih, sebab setiap instrumen punya cara kerja yang berbeda-beda. Kalau asal ikut-ikutan, maka kamu akan merasa panik ketika harga turun dan tidak mengerti bagaimana cara menanganinya.
4. Mulai dari Nominal Kecil
Investasi tidak perlu menggelontorkan dana jutaan rupiah, karena kamu bisa mulai dengan nominal kecil. Sekarang banyak aplikasi investasi yang menyediakan opsi terjangkau, sehingga kamu bisa mulai investasi dengan mudah.
5. Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh semua uangmu di satu keranjang alias satu produk keuangan. Kalau nilai produk tersebut anjlok, maka secara otomatis uang yang kamu investasikan akan terjun ke bawah. Kamu bisa bagi investasi ke instrumen lainnya, sehingga kalau ada satu yang turun maka yang lain bisa menutupi kerugian.
Kalau menunda investasi dengan alasan belum punya dana besar, justru membuatmu kehilangan kesempatan. Faktanya, ada banyak pilihan produk keuangan yang bisa dimulai dengan nominal kecil. Cukup pilih yang risikonya kecil atau yang sudah kamu pahami dengan baik. Setelah terbiasa, kamu bisa mencoba instrumen investasi lainnya agar mencapai kebebasan finansial.