Buat kamu yang ingin menabung sekaligus berinvestasi demi mencapai kebebasan finansial, ada opsi menarik yang bisa kamu coba. Dengan modal yang relatif kecil, kamu bisa mendapatkan kepemilikan saham perusahan dengan berinvestasi pada reksadana saham. Oleh karena itu, kamu tidak perlu mencari saham mana yang ingin diinvestasikan karena ada seorang profesional yang akan membantumu.
Namun, jangan menganggap enteng produk investasi ini karena ada risiko fluktuasi saham yang membuat nilai investasi bisa naik-turun. Oleh sebab itu, pahami dulu dasar-dasarnya supaya tidak salah langkah yang bisa membuatmu rugi dalam berinvestasi.
Apa Itu Reksadana Saham?

Reksadana saham adalah produk investasi di mana dana milikmu beserta investor lainnya digabungkan, kemudian dikelola oleh manajer investasi untuk membeli beberapa saham perusahan. Dengan peluang keuntungan yang besar, tapi ada juga risiko yang ikut naik. Selain itu, kamu harus memahami prinsip dasar dibaliknya sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada produk ini.
- Dana akan dikelola oleh manajer investasi berlisensi yang memutuskan pembelian dan penjualan saham secara terukur.
- Sekitar 80%–100% dana diinvestasikan pada berbagai saham dari sektor berbeda untuk mengurangi risiko fluktuasi satu emiten.
- Produk investasi ini dirancang untuk akumulasi modal dalam tempo minimal lima tahun agar volatilitas pasar dapat teratasi.
- Dapat dicairkan kapan saja sesuai nilai aktiva bersih harian, sehingga dana bisa diakses dalam beberapa hari kerja.
- Semua informasi kinerja, biaya, dan komposisi portofolio tercantum di prospektus dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Tips Memilih Reksadana Saham
1. Pahami Karakteristik
Reksadana saham adalah sejenis reksadana yang portofolionya akan dialokasikan ke saham dengan minimal 80%, keuntungan dan risikonya sangat bergantung pada kinerja pasar saham. Sehingga, ketika pasar sedang naik, maka nilai unit pernyataannya akan secara signifikan meningkat. Tetapi, jika sebaliknya maka akan terjadi penurunan nilai.
2. Cek Rekam Jejak Manajer Investasi
Manajer investasi yang mengelola dana sangat berperan besar dalam menentukan perfoma produk. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, cari tahu dulu historis mereka dalam tiga hingga lima tahun terakhir. Pastikan juga, mereka memiliki track record yang baik dalam mengelola dana di berbagai kondisi pasar. Dengan manajer terpercaya, kamu bisa lebih tenang memantau perkembangan reksadana.
3. Perhatikan Rasio Biaya

Setiap reksadana saham akan mengenakan biaya pengelolaan yang disebut expense ratio, biaya ini akan memotong sebagian kecil keuntunganmu. Oleh sebab itu, pilihlah produk dengan nilai expense ratio yang wajar, minimal antara 1 hingga 2 persen pertahun. Dengan semakin rendahnya expense ration, maka potensi return yang kamu dapatkan akan makin besar.
4. Tentukan Horizon Investasi
Karena produk investasi ini sifatnya volatil, maka lebih cocok memilih horizon investasi minimal 3-5 tahun. Dengan periode yang panjang, jika terjadi kenaikan dan penurunan nilai saham biasanya bisa terendam, sehingga keuntunganmu semakin optimal. Jangan mudah panik saat nilai turun dalam jangka pendek, lebih baik dokus pada tujuan keuangan dalam jangka panjang.
5. Baca Prospektus dan Historis Kinerja

Sebelum membuka rekening investasi, pelajari dulu prospektus reksadana saham dengan teliti. Dengan melakukan hal ini, kamu akan menemukan informasi lengkap mengenai strategi investasi, alokasi aset, hingga profil risiko. Selain itu, cek juga historis kinerjanya untuk melihat bagaimana produk tersebut berkinerja sepanjang tahun. Dengan data ini, kamu bisa memilih produk yang sesuai dengan profil risiko yang bisa ditanggung.
Reksadana saham cocok untuk pemula karena ada seorang profesional yang membantumu mengelola dana investasi dengan modal yang relatif terjangkau. Namun, selalu pastikan untuk memahami karakteristik serta reputasi manajer investasi sebelum memilih produk. Dengan riset dan perencanaan yang tepat, maka kamu bisa mendapatkan keuntungan yang besar.