Membangun kekayaan lewat investasi jangka panjang bisa jadi kunci untuk masa depanmu, dengan menanamkan dana sejak dini, maka kamu bisa menggandakan nilai aset. Kuncinya adalah memilih instrumen investasi yang tepat dan pertimbangkan risiko yang dapat ditanggung, meskipun tidak mengeluarkan modal besar.
Untuk membuka peluang sekaligus mempersiapkan dana besar, misalnya untuk membeli rumah atau pensiun dini. Instrumen investasi di bawah ini bisa kamu pertimbangkan karena dananya mudah dicairkan sekaligus mudah diakses oleh orang lain. Cukup pahami karakteristiknya dan rancanglah strategi investasi yang tepat untuk menikmati hasilnya.
Rekomendasi Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang menawarkan keuntungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan menabung biasa. Fluktuasi pasar dapat terendam sehingga return lebih stabil dengan horizon waktu minimal 5-10 tahun. Selain itu. kamu bisa terhindar dari emosi dan energi yang terkurasi ketika agresi trading harian. Berikut ini pilihan investasi yang cocok untuk masa depanmu :
1. Saham Blue Chip

Menepatkan dana di saham blue chip dinilai lebih stabil karena perusahaan besar sering membagikan deviden secara rutin. Meskipun harga saham cenderung naik-turun, tapi dalam jangka panjang nilai saham akan tumbuh kembali. Dengan fundamental dan rekam jejak manajemen terpercaya, maka bisa meminimalkan risiko.
2. Obligasi Pemerintah
Sebagai instrumen investasi jangka panjang, obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) menawarkan return stabil dengan risiko yang rendah. Tenor yang ditawaran bisa mencapai 10-20 tahun, bahkan ada beberapa SBN yang memiliki pasar sekunder bisa melakukan likuiditas jika membutuhkan dana cepat.
3. Deposito Berjangka
Deposito berjangka syariah dan konvensional bisa dipilih karena memiliki risiko minimal dengan tenor 1-5 tahun, sehingga bisa memaksimalkan suku bunga. Sayangnya, kekurangan dari investasi ini adalah dananya akan terkunci dan jika dicairkan sebelum jatuh tempo maka akan dikenai penalti.
4. Investasi Emas

Emas dikenal sebagai lindung nilai terhadap inflansi karena persediaannya terbatas dan tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi pasar. Kamu bisa menyimpan emas dalam bentuk fisik atau membelinya dalam bentuk digital di platfrom terpercaya, sehingga bebas dari risiko penyimpanan. Dalam jangka panjang, nilai emas akan terus melonjak, apalagi jika permintaan pasar terus bertambah.
5. Investasi Jangka Panjang di Properti
Membeli rumah atau bangunan kemudian menyewakannya pada orang lain bisa menghasilkan passive income. Apalagi harga properti cenderung naik setiap tahunnya, meskipun memerlukan modal awal yang besar. Pastikan membeli properti di lokasi strategis agar mudah disewakan dan mendapatkan aliran kas rutin dari biaya sewa.
6. Reksadana Saham
Danamu akan dikelola oleh manajer investasi untuk dibelikan berbagai saham perusahaan publik, meskipun reksadana saham memiliki risiko tinggi tapi potensi imbal hasilnya cukup besar. Hanya dengan modal awal terjangkau, investor pemula bisa berpartisipasi dalam investasi ini dan dianjurkan untuk horizon minimal lima tahun agar efek kenaikan pasar dapat terakumulasi dengan baik.
7. Tabungan Pensiun

Selain rutin menabung dana pensiun, kamu juga bisa ikut program DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan), yaitu tabungan pensiun yang dikelola oleh bank atau perusahaan asuransi. Karena bersifat perorangan, setiap peserta menanggung sendiri setoran uangnya, berbeda dengan DPPK yang dananya dikelola oleh perusahaan bagi karyawan.
Mulailah investasi jangka panjang sedini mungkin agar modal memiliki waktu lebih lama untuk bertumbuh. Sesuaikan investasi dengan tingkat kenyamanmu terhadap risiko, tujuan keuangan, dan jangka waktu yang diinginkan. Untuk menikmati masa depan yang stabil dan mencapai kebebasan finansial, kamu harus konsisten dalam menabung dan berinvestasi.