Apa Itu Danantara? Ini Alasan Pemerintah Membentuknya!

Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan Danantara, yang memiliki nama lengkap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara pada tanggal 24 Februari. Ini adalah lembaga pengelola investasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan aset negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk mengenal lebih jelasnya, kamu bisa membaca artikel ini sampai selesai.

Pengertian Danantara?

danantara

(Sumber : liputan6.com)

Danantara dirancang untuk mengelola dan mengoptimalkan aset negara dari BUMN, dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8% per tahun. Memiliki modal awal sebesar 1.000 triluin rupiah atau setara dengan 61 miliar US Dollar dan total aset yang diperkirakan mencapai 14.000 triliun rupiah. Lembaga ini merupakan sovereign wealth fund kedua di Indonesia setelah INA (Indonesia Investment Authority.)

Pembentukannya didasarkan pada revisi ketiga dari Undang-Undung Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Selain itu, Presiden Prabowo Subianto telah menerbitkan Peranturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola Danantara sebagai badan pengelola investasi. Seperti halnya negara Singapura yang memiliki Temasek.

Alasan Pemerintah Membentuk Danantara

danantara
Gambar: CNBC Indonesia
1. Optimalisasi Aset Negara

Danantara dibentuk untuk mengelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara efisien. Dengan mengintegrasikan aset-aset tersebut ke dalam dana investasi nasional. Pemerintah akan berupaya menciptakan mekanisme pengelolaan yang lebih terstruktur, sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai aset dan berkontribusi dalam perekonomian nasional.

2. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

Melalu pengelolaan aset yang terintegrasi, diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi, inklusif dan berkualitas. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

3. Menarik Investasi Asing

Dengan model yang mirip dengan negara tetangga yaitu Temasek dari Singapura. Danantara diharapkan dapat menarik minat investor internasional untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini akan meningkatkan aliran investasi asing dan membuka banyak lapangan kerja di Indonesia.

4. Diversifikasi Investasi

Lembaga ini akan berinvestasi di sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, manufaktur canggih dan industri hilir. Hal ini bertujuan untuk diversifikasi ekonomi Indonesia dan mengurangi ketergantuan pada sektor tertentu. Dengan demikian, dapat menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan.

5. Transparansi dan Akuntabilitas

Pemerintah menekankan bahwa Danantara akan dikelola dengan transparansi tinggi dan akuntabilitas yang kuat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengelolaan aset negara dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan kepentingan publik.

Operasional dan Struktur Kepemimpinan Danantara

danantara
Gambar: tempo

Danantara akan beroperasi sebagai perusahaan induk, ada beberapa BUMN besar seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, PLN, Telkom dan MIND ID yang akan berada di bawah pengelolaan. Total aset yang dikelola diperkirakan mencapai 14.670 triliun rupiah atau sekitar 900 miliar US Dollar.

Struktur Kepemimpinan :
  •  Chief Executive Officer (CEO): Rosan Roeslani, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
  • Chief Operating Officer (COO): Dony Oskaria, yang menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
  • Chief Investment Officer (CIO): Pandu Sjahrir, Founding Partner di AC Ventures dan Managing Partner di Indies Capital.
  • Ketua Dewan Pengawas: Erick Thohir, Menteri BUMN.
  • Wakil Ketua Dewan Pengawas: Muliaman Hadad.
  • Anggota Dewan Pengawas: Sri Mulyani, Menteri Keuangan.
  • Dewan Penasihat: Terdiri dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.

Baca juga : Mengenal Apa Itu Deflasi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Meskipun memiliki tujuan mulia, pembentukan Danantara tak lupuk dari kritik rakyat Indonesia. Beberapa pihak khawatir jika terjadi korupsi dalam lembaga ini, apalagi ada potensi risiko dari pengaruh politik dalam pengelolaan aset-aset. Selain itu, ada kekhawatiran mengenai transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana yang begitu besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *