Karena teknologi makin maju, siapa saja kini lebih mudah mengakses atau membuat deepfake video. Dengan bantuan kecerdasan buatan atau AI, mampu menghasilkan video yang terlihat realistis hingga sulit dibedakan karena tampilannya yang menyakinkan. Banyak orang bisa tertipu karena video ini dan jika tidak cermat untuk mengecek sumbernya lebih dulu, maka akan berpotensi ditipu.
Efeknya tidak main-main, hal ini bisa merusak reputasi, memicu gelombang hoaks, hingga membuat orang salah ambil keputusan penting. Apalagi jika menampilkan wajah dari publik figure yang dikenal banyak orang, hal ini berpotensi merugikan khalayak umum. Oleh sebab itu, jangan ragu minta klarifkasi langsung pada pihak resmi agar tidak menderita kerugian.
Apa Itu Deepfake Video?

Secara sederhana, deepfake video adalah video hasil generate atau manipulasi yang dibuat oleh kecerdasan buatan dengan sistem deep learning. Teknologi ini bisa menciptakan wajah baru atau menggantikan wajah seseorang sehingga hasilnya tampak sangat realistis. Biasanya digunakan untuk hiburan, tapi berisiko menyebar hoaks, penipuan, hingga pornografi jika berada ditangan yang salah.
Bahaya dari Deepfake Video
Salah satu bahaya dari video yang dihasilkan oleh AI adalah kemampuannya yang terus berkembang untuk menghasilkan visual autentik yang makin sulit dibedakan. Akibatnya, video yang disebarkan akan memicu berbagai respon yang beragam, baik itu pada tingkat individu maupun organisasi. Berikut ini bahaya lain yang harus kamu pahami supaya tidak tertipu video hasil generate AI :
- Hal ini berpotensi mencoreng reputasi orang yang wajahnya disalahgunakan dalam deepfake video.
- Digunakan untuk melakukan penipuan hingga pencurian data sensitif.
- Penyebaran hoaks yang memengaruhi opini masyarakat dan bisa menyebabkan dampak merugikan.
- Berujung pada dampak emosional dan finansial untuk pemilik wajah yang disalahgunakan, serta kerugian bagi korban penipuan.
Ciri-Ciri Video Palsu

Jangan langsung terima mentah-mentah video yang muncyl di sosial media, pastikan kamu tau ciri-ciri video palsu. Dengan langkah ini, maka kamu bisa menghindari ikut menyebarkan konten palsu.
- Ketidaksinkronan antara bibir dan suara yang dihasilkan.
- Kulit wajah terlalu mulus atau bisa jadi muncul blur saat objek sedang bergerak.
- Ekspresi terlihat kaku dan tidak natural, apalagi saat bergerak.
- Pencahayaan yang tidak sinkron pada latar belakang, terutama wajah.
- Artikulasi dan intonasi yang tidak jelas atau nada suara tidak sesuai dengan konteks video.
Tips Agar Tidak Tertipu Video Hasil AI
Agar tidak tertipu deepfake video, ada beberapa langkah yang harus kamu terapkan :
1. Cek Sumber Aslinya
Cari tahu dulu apakah video tersebut di-upload oleh akun resmi atau akun media yang memiliki reputasi baik. Deepfake video sering muncul pada akun anonim atau sumbernya tidak jelas siapa identitasnya. Jika terlihat meragukan, jangan pernah percaya dengan isi video tersebut dan lebih baik abaikan saja tau melaporkannya.
2. Bandingkan dengan Sumber Lain
Jika video itu berisi pernyataan penting, coba cek berita atau konfirmasi langsung pada pihak resmi dan media besar. Jika informasinya benar, biasanya dilaporkan oleh banyak sumber terpercaya, meskipun redaksinya berbeda. Sebab, semakin banyak sumber yang memberitakan, maka semakin kecil jika video itu palsu.
3. Periksa Detail Video Lebih Teliti
Cek lebih dekat pada gerakan bibir, detail wajah, hingga pencahayaan. Video hasil AI biasanya menghasilkan gerakan yang tidak selaras dengan suara yang dihasilkan. Perbesar layar atau mem-pause di momen tertentu untuk mengecek tekstur kulitnya. Jika menemukan kejanggalan maka kemungkinan besar itu deepfake video.
4. Gunakan Tools untuk Mengecek Keasliannya

(Sumber : https://vlinkinfo.com/)
Manfaatkan berbagai tools yang tersedia di internet seperti HyperVerge, Sentinel dan Microsoft Video AI Authenticator untuk mengecek keasliannya. Dengan tools ini, maka kamu bisa membedakan fakta dan hoaks lebih mudah, sekaligus mencegah manipulasi digital.
5. Jangan Langsung Share
Meskipun isinya menarik, tahan dulu sampai kamu memastikan keaslian video tersebut. Sebab, penyebaran video palsu bisa memperbesar dampak negatif dan menyesatkan pengguna internet. Ingat, sekali video tersebar sulit sekali untuk menghapusnya dari internet. Jadi lebih baik verifikasi dulu daripada ikut menyebarkan hoaks.
6. Laporkan Jika Perlu
Perlu diingat, tidak semua deepfake video merugikan, banyak juga yang dibuat sebagai konten hiburan atau alat bantu visual agar pesan lebih mudah dipahami. Namun, jika menemukan video yang menyampaikan informasi mencurigakan atau yang berpotensi merugikan orang lain. Jangan ragu melaporkannya pada platfrom dan pihak berwenang.
Baca juga : AI Open Source vs. AI Closed Source, Mana yang Lebih Baik?
Deepfake video memiliki potensi merusak jika kamu menerima informasi mentah-mentah. Sebab hal ini bisa memicu penipuan, penyebaran hoaks dan merusak reputasi orang lain. Oleh sebab itu, selalu periksa sumbernya dan pastikan informasi tersebut valid, sehingga terhindari dari penipuan.