Reksadana pasar uang kini semakin populer dikalangan investor pemula karena memiliki risiko rendah dengan likuiditas tinggi. Instrumen ini cocok untuk kamu yang ingin menabung sekaligus mendapatkan imbal hasil lebih baik jika dibandingkan dengan deposito. Sebab, manajer investasi akan menempatkan danamu ke instrumen rendah risiko yang lain.
Kamu tinggal membeli unit penyertaan dan manajer investasi akan mengelola potofoliomu, hasilnya berupa imbal hasil harian atau bulanan tergantung pada kinerja instrumen pendukung. Kamu tak perlu repot memantau perkembangan pasar setiap hari dan tinggal menikmati return yang kompetitif.
Apa Itu Reksadana Pasar Uang?

Reksadana pasar uang adalah produk investasi di mana seluruh dana investor akan ditempatkan pada instrumen pasar uang berisiko rendah dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun, seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), atau obligasi korporasi jangka pendek. Karena fokusnya pada aset likuid dan stabil, jenis reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek atau sebagai tempat menyimpan dana darurat tanpa khawatir fluktuasi besar pada nilai investasi .
Cara kerja dari instrumen ini adalah manajer investasi akan menghimpun modal dari berbagai investor, lalu menyalurkannya ke berbagai instrumen pasar uang sesuai kebijakan portofolio yang telah disetujui. Hasil bunga atau imbal hasil dari instrumen tersebut dikumpulkan dan dibagi kembali ke investor berdasarkan jumlah unit penyertaan yang dimiliki.
Keuntungan Reksadana Pasar Uang
1. Struktur Portofolio yang Aman

Dana sebesar 80% akan dikelola dan ditempatkan ke instrumen pasar uang jangka pendek seperti deposito bank, Surat Berharga Bank Indonesia (SBI) dan certificate of deposit (CD). Sedangkan sisanya akan di tempatkan ke instrumen lain seperti obligasi korporasi dalam kurung waktu kurang dari setahun. Meskipun imbal hasilnya cenderung stabil tapi jika dibandingkan dengan reksadana saham returnnya tidak setinggi itu.
2. Likuiditas Tinggi
Salah satu keunggulan dari instrumen ini adalah likuidutasnya, sehingga kamu bisa mencairkan dana dengan mudah sebelum jatuh tempo. Pada umumnya, dana akan cair 1-2 hari kerja setela menebus unit penyertaan. Hal ini bisa dijadikan alternatif untuk menabung yang tidak mengikat jika dibandingkan dengan deposito yang memiliki masa jatuh tempo.
3. Biaya Relatif Lebih Rendah
Biaya manajemen dan kustodian di reksadana pasar uang biasanya lebih rendah daripada reksadana saham atau campuran. Portofolionya dibangun dari aset berisiko rendah, sehingga manajer investasi tak perlu melakukan trading harian. Minimnya aktivitas trading secara otomatis menekan biaya transaksi menjadi lebih ekonomis.
4. Imbal Hasil Kompetitif

Walaupun imbal hasilnya tidak setinggi reksadana saham, biasanya lebih unggul dibanding bunga tabungan biasa dan deposito. Rata‑rata return tahunan berkisar 4–6%, menyesuaikan kebijakan suku bunga acuan. Dengan tingkat keuntungan ini, kamu bisa menjaga nilai tabungan dari inflasi sekaligus memiliki fleksibilitas pencairan cepat.
Dengan kemudahan akses dana reksadana pasar uang ini cocok untuk kamu yang mengutamakan keamanan. Karena berinvestasi di instrumen jangka pendek, risikonya terjaga dan bisa menarik uang kapan saja. Dengan biaya pengelolaan yang rendah serta potensi hasil yang menarik, produk ini seringkali lebih menguntungkan daripada tabungan biasa.